A. Konsep PDCA
PDCA adalah singkatan dari “ Plan, Do, Check, dan Act” ( Rencanakan, Kerjakan, Cek, dan Tindak Lanjuti), merupakan suatu proses pemecahan masalah melalui empat tahap dalam pengendalian kualitas. PDCA sering disebut sebagai “ siklus Shewhart” karena pendekatan ini pertama kali dikemukan oleh Walter Shewhart dan penerapannya lebih banyak digunakan
1. P (Plan) n = Rencanakan)
Merencanakan sasaran (goal= tujuan) dan proses apa yang dibutuhkan untuk menentukan hasil
yang sesuai dengan spesifikasi tujuan yang ditetapkan. Perencanaan dilakukan untuk
mengidentifikasi sasaran dan proses dengan mencari tahu hal-hal apa saja yang tidak beres
kemudian mencari solusi atau ide-ide untuk memecahkan masalah tersebut.
Dengan demikia Plan harus diterjemahkan secara rinci dan per sub sistem sehingga sasaran mudah dicapai. Ada empat hal yang harus dilakukan dalam tahap perencanaan:
a. Penetapan topik permasalahan
b. Mencari faktor penyebab masalah
c. Urutan penyebab masalah
d. Perumusan masalah.
Disusun rencana yang akan dilakukan yang didalamnya telah termuat masalah yang akan diatasi atau kelemahan yang akan diperbaiki, dan solusi untuk mengatasi masalah.
2. D (Do = Kerjakan)
Melakukan perencanaan proses yang telah ditetapkan sebelumnya dan menghindari penundaan.
Melaksanakan rencana yang telah disusun sebelumnya dan memantau proses pelaksanaan,
mengacu pada penerapan dan pelaksanaan aktivitas yang direncanakan. Maka pada tahap “do” berarti mengerjakan apa yang telah direncanakan dan memantau proses pelaksanaanya.
dalam manajemen perusahaan
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan strategi dalam peningkatan mutu sekolah , maka PDCA menjadi sebuah alternatif yang dapat diterapkan dalam peningkatan mutu disekolah.
Konsep PDCA dalam bentuk operasional adalah sebagai berikut:
Konsep PDCA dalam bentuk operasional adalah sebagai berikut:
Plan
|
:
|
menyusun, merencanakan, mensosialisasikan, mengkoordinasikan mengkomunikasikan,
|
Do
|
:
|
melakukan, melaksanakan, menerapkan, memantau, mengimplementasikan
|
Check
|
:
|
memeriksa, memonitor, mengecek, mengukur, mengevaluasi, mengoreksi
|
Act
|
:
|
melaporkan, mempertanggungjawabkan, menindaklanjuti, memperbaiki, meningkatkan,
|
Dengan demikian PDCA , merupakan satu siklus yang tidak terputus dan saling berinteraksi satu sama lain. PDCA sebagai proses penyelesaian dan pengendalian masalah dengan pola runtun dan sistematis.
1. P (Plan) n = Rencanakan)
Merencanakan sasaran (goal= tujuan) dan proses apa yang dibutuhkan untuk menentukan hasil
yang sesuai dengan spesifikasi tujuan yang ditetapkan. Perencanaan dilakukan untuk
mengidentifikasi sasaran dan proses dengan mencari tahu hal-hal apa saja yang tidak beres
kemudian mencari solusi atau ide-ide untuk memecahkan masalah tersebut.
Dengan demikia Plan harus diterjemahkan secara rinci dan per sub sistem sehingga sasaran mudah dicapai. Ada empat hal yang harus dilakukan dalam tahap perencanaan:
a. Penetapan topik permasalahan
b. Mencari faktor penyebab masalah
c. Urutan penyebab masalah
d. Perumusan masalah.
Disusun rencana yang akan dilakukan yang didalamnya telah termuat masalah yang akan diatasi atau kelemahan yang akan diperbaiki, dan solusi untuk mengatasi masalah.
2. D (Do = Kerjakan)
Melakukan perencanaan proses yang telah ditetapkan sebelumnya dan menghindari penundaan.
Melaksanakan rencana yang telah disusun sebelumnya dan memantau proses pelaksanaan,
mengacu pada penerapan dan pelaksanaan aktivitas yang direncanakan. Maka pada tahap “do” berarti mengerjakan apa yang telah direncanakan dan memantau proses pelaksanaanya.
3. C (Check = Evaluasi)
Melakukan evaluasi terhadap sasaran dan proses serta melaporkan hasilnya , mengecek kembali apa yang sudah dikerjakan, sudahkah sesuai dengan standar atau masih ada kekurangan. Apabila masih menemukan kelemahan-kelemahan. Kelemahan tersebut diidentifikasi mengapa sampai terjadi, berdasarkan hasil evaluasi maka disusunlah rencana perbaikan untuk dilaksanakan pada btahap berikutnya.
Melakukan evaluasi terhadap sasaran dan proses serta melaporkan hasilnya , mengecek kembali apa yang sudah dikerjakan, sudahkah sesuai dengan standar atau masih ada kekurangan. Apabila masih menemukan kelemahan-kelemahan. Kelemahan tersebut diidentifikasi mengapa sampai terjadi, berdasarkan hasil evaluasi maka disusunlah rencana perbaikan untuk dilaksanakan pada btahap berikutnya.
4. A(Action = menindaklanjuti)
Kegiatan dalam tahap ini adalah menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan. Meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses untuk memperbaikinya. Menindaklanjuti hasil berarti melakukan standarisasi perubahan, seperti mempertimbangkan cara yang telah dilakukan apakah sudah tepat atau belum. Melakukan monitoring perubahan dengan melakukan pengukuran dan pengendalian proses secara teratur.
Kegiatan dalam tahap ini adalah menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan. Meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses untuk memperbaikinya. Menindaklanjuti hasil berarti melakukan standarisasi perubahan, seperti mempertimbangkan cara yang telah dilakukan apakah sudah tepat atau belum. Melakukan monitoring perubahan dengan melakukan pengukuran dan pengendalian proses secara teratur.
Keunggulan pendekatan PDCA adalah sebagai berikut:
1. Dapat disusun rencana kerja yang rinci mengenai cara penyelesaian masalah yang telah ditetapkan sehingga mudah dilaksanakan
2. Dapat diketahui pelaksanaan cara penyelesaian sehingga apabila ditemukan penyimpangan segera dapat diperbaiki sesuai dengan kebutuhan
3. Tujuan program menjaga mutu sehingga meningkatnya mutu pelayanan dapat dicapai secara bertahap.
4. Untuk memudahkan pemetaan wewenang dan tanggungjawab dalam sebuah organisasi,
5. Sebagai pola kerja dalam perbaikan suatu proses atau sistem di sebuah organisasi,
6. Untuk menyelesaikan serta mengendalikan suatu permasalahan dengan pola yang runtun dan sistematis,
7. Menghapuskan pemborosan waktu di tempat kerja dan peningkatan prokduktivitas.
Sedangkan kelemahannya atau factor-faktor yang menghambat pelaksanaan PDCA adalah:
1. Apabila tim pelaksana yang ditunjuk tidak memiliki komitmen yang tinggi terhadap tanggungjawab yang diberikan maka rencana yang sudah disusun dengan baik bisa tidak terlaksana.
2. Monitoring dan evaluasi yang tidak dilaksanakan secara baik dan kontinu setiap selesai satu siklus.
C. Implementasi PDCA dalam Pengelolaan Sekolah
Siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA) merupakan langkah-langkah penyelesaian masalah yang terencana dalam konteks semangat perbaikan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu suatu pekerjaan, dan harus diiringi keseriusan serta kreativitas.
Untuk dapat menerapkannya diperlukan pemahaman tentang siklus PDCA dan pengetahuan tentang penggunaan instrument /alat yang dibutuhkan. Adapun yang harus dipersiapkan kepala sekolah pada setiap tahap adalah:
Siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA) merupakan langkah-langkah penyelesaian masalah yang terencana dalam konteks semangat perbaikan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu suatu pekerjaan, dan harus diiringi keseriusan serta kreativitas.
Untuk dapat menerapkannya diperlukan pemahaman tentang siklus PDCA dan pengetahuan tentang penggunaan instrument /alat yang dibutuhkan. Adapun yang harus dipersiapkan kepala sekolah pada setiap tahap adalah:
1. Tahap Plan
Kegiatan pada tahap “Plan” adalah menyusun, merencanakan, mengkoordinasikan,
mensosialisasikan, mengkomunikasikan. Pada tahap Plan ini ada empat hal yang harus dilakukan
kepala sekolah yaitu:
Penetapan sasaran atau tema yang harus dilakukan, mencari faktor penyebab sesulitan/ kendala,
urutan penyebab, dan perumusan masalah yang harus diselesaikan. Artinya kepala sekolah harus
mengetahui apa kesulitan selama ini dalam proses penelolaan sekolah, dan bagaimana perbaikannya
serta bagaimana melakukannya.
Untuk itu kepala sekolah harus benar-benar mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan
dengan perencanaan sekolah seperti penyusunan RKS/RKJM, RKT, RKAS, KTSP, Program
supervisi/monitoring, program ekstrakurikuler dll.
Jika akar masalahnya adalah ketidakmampuan kepala sekolah dalam melakukan perencanaan maka
kepala sekolah perlu membangun tim work dengan guru-guru, tenaga administrasi dan para pakar
atau tokoh masyarakat. Tim kerja ini perlu dikuatkan dengan surat keputusan kepala sekolah
sehingga tim memiliki legalitas dalam melakukan tugasnya.
Kegiatan pada tahap “Plan” adalah menyusun, merencanakan, mengkoordinasikan,
mensosialisasikan, mengkomunikasikan. Pada tahap Plan ini ada empat hal yang harus dilakukan
kepala sekolah yaitu:
Penetapan sasaran atau tema yang harus dilakukan, mencari faktor penyebab sesulitan/ kendala,
urutan penyebab, dan perumusan masalah yang harus diselesaikan. Artinya kepala sekolah harus
mengetahui apa kesulitan selama ini dalam proses penelolaan sekolah, dan bagaimana perbaikannya
serta bagaimana melakukannya.
Untuk itu kepala sekolah harus benar-benar mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan
dengan perencanaan sekolah seperti penyusunan RKS/RKJM, RKT, RKAS, KTSP, Program
supervisi/monitoring, program ekstrakurikuler dll.
Jika akar masalahnya adalah ketidakmampuan kepala sekolah dalam melakukan perencanaan maka
kepala sekolah perlu membangun tim work dengan guru-guru, tenaga administrasi dan para pakar
atau tokoh masyarakat. Tim kerja ini perlu dikuatkan dengan surat keputusan kepala sekolah
sehingga tim memiliki legalitas dalam melakukan tugasnya.
2. Tahap Do
Kata kunci dalam tahap “Do” adalah melakukan melaksanakan ,menerapkan, mengimplementasikan semua rencana yang telah disusun pada tahap Plan dan memantau proses pelaksanaannya. .
Melakukan perencanaan proses yang telah ditetapkan sebelumnya dan menghindari penundaan, serta memantau proses pelaksanaan, agar senantiasa mengacu pada penerapan dan pelaksanaan aktivitas yang direncanakan.
Tahap “do” berarti mengerjakan apa yang telah direncanakan dan memantau proses pelaksanaanya. Pemantauan proses inilah yang disebut dengan monitoring.
Selain itu kepala sekolah perlu menggerakkan, dan memotivasi tim agar bekerja sesuai dengan rencana. Ketuntasan kerja tim sangat diperlukan, karena kalau di ulur maka akurasi data bisa kabur.
Kata kunci dalam tahap “Do” adalah melakukan melaksanakan ,menerapkan, mengimplementasikan semua rencana yang telah disusun pada tahap Plan dan memantau proses pelaksanaannya. .
Melakukan perencanaan proses yang telah ditetapkan sebelumnya dan menghindari penundaan, serta memantau proses pelaksanaan, agar senantiasa mengacu pada penerapan dan pelaksanaan aktivitas yang direncanakan.
Tahap “do” berarti mengerjakan apa yang telah direncanakan dan memantau proses pelaksanaanya. Pemantauan proses inilah yang disebut dengan monitoring.
Selain itu kepala sekolah perlu menggerakkan, dan memotivasi tim agar bekerja sesuai dengan rencana. Ketuntasan kerja tim sangat diperlukan, karena kalau di ulur maka akurasi data bisa kabur.
3. Tahap Check
Kata kunci dalam tahap ini adalah : memeriksa, memonitor, mengecek, mengukur, mengevaluasi, dan mengoreksi. Kepala melakukan evaluasi terhadap sasaran dan proses yang telah dilakukan oleh tim kerja. Meneliti apa yang telah dilaksanakan dan menemukan kelemahan-kelemahan untuk dapat disusun rencana selanjutnya.
Pada tahap ini kepala sekolah mengecek kembali apa yang sudah dikerjakan, sudahkah sesuai dengan standar atau masih ada kekurangan. Apabila masih menemukan kelemahan-kelemahan. Kelemahan tersebut diidentifikasi mengapa sampai terjadi, berdasarkan hasil evaluasi maka segetra disusun rencana perbaikan untuk dilaksanakan pada tahap berikutnya.
Ada tiga kemungkinan hasil yang dapat diamati dari implementasi tahap check ini yaitu: 1) Hasil yang dilakukan sudah baik sesuai dengan standar atau aturan yang berlaku sehingga prosedur pekerjaan tersebut dapat digunakan untuk masa yang akan datang, 2) hasilnya belum baik atau belum sesuai dengan standar, tidak sesuai dengan yang direncanakan maka perencanaan atau proses harus diganti pada hari yang akan datang, 3) Prosedur yang dilakukan mungkin dapat dipakai tapi dalam situasi berbeda.
Kata kunci dalam tahap ini adalah : memeriksa, memonitor, mengecek, mengukur, mengevaluasi, dan mengoreksi. Kepala melakukan evaluasi terhadap sasaran dan proses yang telah dilakukan oleh tim kerja. Meneliti apa yang telah dilaksanakan dan menemukan kelemahan-kelemahan untuk dapat disusun rencana selanjutnya.
Pada tahap ini kepala sekolah mengecek kembali apa yang sudah dikerjakan, sudahkah sesuai dengan standar atau masih ada kekurangan. Apabila masih menemukan kelemahan-kelemahan. Kelemahan tersebut diidentifikasi mengapa sampai terjadi, berdasarkan hasil evaluasi maka segetra disusun rencana perbaikan untuk dilaksanakan pada tahap berikutnya.
Ada tiga kemungkinan hasil yang dapat diamati dari implementasi tahap check ini yaitu: 1) Hasil yang dilakukan sudah baik sesuai dengan standar atau aturan yang berlaku sehingga prosedur pekerjaan tersebut dapat digunakan untuk masa yang akan datang, 2) hasilnya belum baik atau belum sesuai dengan standar, tidak sesuai dengan yang direncanakan maka perencanaan atau proses harus diganti pada hari yang akan datang, 3) Prosedur yang dilakukan mungkin dapat dipakai tapi dalam situasi berbeda.
4.Tahap Act
Kegiatan dalam tahap ini adalah menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan. Meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses untuk memperbaikinya.
Menindaklanjuti hasil berarti melakukan standarisasi perubahan, seperti mempertimbangkan cara yang telah dilakukan apakah sudah tepat atau belum, dalam hal ini perlu dibandingkan dengan standar yang ada selanjutnya dilakukan diskusi bersama tim.
Pada tahap “Action” kepala sekolah melakukan monitoring perubahan dengan melakukan pengukuran dan pengendalian proses secara teratur. Bagaimana tindak lanjut untuk menjadi lebih baik, dan rencana perbaikan terhadap kelemahan yang telah ditemukan. Maka pada tahap act, terbuka kemungkinan dilakukan standarisasi ulang proses dan persiapan terhadap perbaikan berikutnya.
Kegiatan dalam tahap ini adalah menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan. Meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses untuk memperbaikinya.
Menindaklanjuti hasil berarti melakukan standarisasi perubahan, seperti mempertimbangkan cara yang telah dilakukan apakah sudah tepat atau belum, dalam hal ini perlu dibandingkan dengan standar yang ada selanjutnya dilakukan diskusi bersama tim.
Pada tahap “Action” kepala sekolah melakukan monitoring perubahan dengan melakukan pengukuran dan pengendalian proses secara teratur. Bagaimana tindak lanjut untuk menjadi lebih baik, dan rencana perbaikan terhadap kelemahan yang telah ditemukan. Maka pada tahap act, terbuka kemungkinan dilakukan standarisasi ulang proses dan persiapan terhadap perbaikan berikutnya.
Simpulan
Konsep PDCA pada hakekatnya adalah siklus kegiatan yang dilaksanakan secara kontiniu untuk peningkatan mutu suatu sekolah.
Plan (perencanaan ) yaitu apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya,
Do (melaksanakan) yaitu mengerjakan apa yang sudah direncanakan.
Check (memeriksa) apakah hasil yang terjadi sesuai dengan yang direncanakan.
Action (tindak lanjut) yaitu apakah tindak lanjut yang akan diambil dengan hasil yang diperoleh dan upaya yang diperlukan untuk meningkatkan hasil yang diperoleh.
Nah, kepala sekolah dapat menerapkan konsep PDCA untuk menuju sekolah yang lebih bermutu. Semoga.
Plan (perencanaan ) yaitu apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya,
Do (melaksanakan) yaitu mengerjakan apa yang sudah direncanakan.
Check (memeriksa) apakah hasil yang terjadi sesuai dengan yang direncanakan.
Action (tindak lanjut) yaitu apakah tindak lanjut yang akan diambil dengan hasil yang diperoleh dan upaya yang diperlukan untuk meningkatkan hasil yang diperoleh.
Nah, kepala sekolah dapat menerapkan konsep PDCA untuk menuju sekolah yang lebih bermutu. Semoga.
terbaik
ReplyDelete