Problem Basic Learning (PBL) adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sehari-hari (otentik) yang bersifat terbuka (open-ended) untuk diselesaikan oleh peserta didik dalam rangka mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar mandiri, dan membangun atau memperoleh pengetahuan baru.
3.22 Mendeskripsikan konsep peluang suatu kejadian menggunakan berbagai objek nyata dalam suatu percobaan
4.18 Menyajikan hasil penerapan konsep peluang untuk menjelaskan berbagai objek nyata melalui percobaan menggunakan frekuensi relatif
Pemilihan masalah nyata tersebut dilakukan atas pertimbangan kesesuaiannya dengan pencapaian kompetensi dasar. Berikut fase/sintaks yang dilakukan:
1. Orientasi terhadap masalah:
Guru menyajikan masalah nyata kepada peserta didik . Dalam tahap ini guru dapat langsung menyodorkan sebuah masalah, tetapi dapat juga menyajikan “situasi masalah”. Caranya dengan mengajak siswa mengamati suatu fenomena baik langsung maupun tidak langsung (lewat video, gambar, teks).
Dari kegiatan ini siswa diminta untuk menetapkan masalah atau pengetahuan yang belum dan ingin diketahui (gap of knowledge)
2. Organisasi belajar:
Tahap ini guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami masalah nyata yang telah disajikan, yaitu dengan mengidentifikasi apa yang perlu mereka ketahui dan apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang sudah diidentifikasi. Peserta didik berbagi peran/tugas untuk menyelesaikan masalah tersebut.
3. Penyelidikan individual maupun kelompok :
Guru membimbing peserta didik melakukan pengumpulan data/informasi (dapat berupa pengetahuan, konsep, teori) melalui berbagai macam cara , misalnya dengan observasi mendalam, membaca, survey, wawancara, dan sebagainya untuk menemukan berbagai alternatif penyelesaian masalah. Langkah ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok.
4. Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah:
Pada tahap ini guru membimbing peserta didik untuk menentukan penyelesaian masalah yang dipandang paling tepat dari berbagai alternatif pemecahan masalah yang peserta didik temukan.
Peserta didik menyusun laporan hasil penyelesaian masalah, secara tertulis maupun dalam bentuk power point slides untuk dipresentasikan.
5. Analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalah:
Lewat presentasi laporan penyelesaian masasah, guru membimbing peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses penyelesaian masalah yang dilakukan.
Baca juga: Langkah-langkah Pembelajaran berbasis Proyek (Project Based Learning)
Contoh RPP Model
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/Semester : X/2
Mata Pelajaran : Matematika-Wajib
Topik : Peluang
Waktu : 4 × 45 menit
Baca juga: Langkah-langkah Pembelajaran berbasis Proyek (Project Based Learning)
Contoh RPP Model
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/Semester : X/2
Mata Pelajaran : Matematika-Wajib
Topik : Peluang
Waktu : 4 × 45 menit
A. Kompetensi Inti SMA kelas X:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.22 Mendeskripsikan konsep peluang suatu kejadian menggunakan berbagai objek nyata dalam suatu percobaan
4.18 Menyajikan hasil penerapan konsep peluang untuk menjelaskan berbagai objek nyata melalui percobaan menggunakan frekuensi relatif
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menuliskan konsep peluang
2. Menuliskan titik sampel suatu kejadian
3. Menuliskan ruang sampel dari suatu kejadian
4. Menghitung frekuensi relatif dari suatu kejadian
5. Menentukan peluang suatu kejadian
6. Menentukan peluang kejadian majemuk
7. Menerapkan konsep dan aturan peluang dalam pemecahan masalah nyata
8. Membuktikan berbagai sifat peluang.
9. Menentukan kejadian dan ruang sampel dari suatu fenomena
10. Menentukan banyak kejadian dan ruang sampel dari suatu fenomena
D. Tujuan Pembelajaran
4. Melalui penjelasan guru peserta didik dapat membedakan kejadian bebas dengan kejadian saling lepas;
5. Melalui pemberian contoh peserta didik dapat menentukan peluang suatu kejadian.
6. Dengan demonstrasi pelemparan dadu peserta didikdapat menentukan kejadian dan ruang sampel dari suatu fenomena secara teliti, tepat, dan sistematis.
7. Dengan demonstrasi pelemparan dadu peserta didik dapat menentukan banyak kejadian dan ruang sampel dari suatu fenomena secara tepat, sistematis, dan menggunakan simbol yang benar.
1. Melalui suatu percobaan (pelemparan sebuah dadu atau koin) peserta
didik dapat menjelaskan suatu kejadian
2. Melalui suatu percobaan (pelemparan sebuah dadu , koin atau
pengambilan sebuah kartu)) peserta didik dapat menentukan titik sampel
dan ruang sampel
3. Melalui percobaan pelemparan sebuah dadu peserta didik dapat
menetukan frekuensi relatif dari suatu kejadian;4. Melalui penjelasan guru peserta didik dapat membedakan kejadian bebas dengan kejadian saling lepas;
5. Melalui pemberian contoh peserta didik dapat menentukan peluang suatu kejadian.
6. Dengan demonstrasi pelemparan dadu peserta didikdapat menentukan kejadian dan ruang sampel dari suatu fenomena secara teliti, tepat, dan sistematis.
7. Dengan demonstrasi pelemparan dadu peserta didik dapat menentukan banyak kejadian dan ruang sampel dari suatu fenomena secara tepat, sistematis, dan menggunakan simbol yang benar.
E. Materi Pembelajaran
1. Konsep peluang suatu kejadian , titik sampel dan ruang sampel suatu percobaan
2. Frekuensi relatif dan peluang
3. Peluang suatu kejadian majemuk
F. Model/Metode Pembelajaran
Model/Pendekatan Pembelajaran : Problem-Based Learning (PBL)
Metode Pembelajaran : Ekspositori, Penemuan terbimbing, Pemecahan Masalah, Diskusi, Tanya jawab, tugas.
A. Kegiatan Pembelajaran
Tes tertulis : Terlampir
A. Kegiatan Pembelajaran
Kegi
atan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Alokasi
Waktu
|
Pen
dahu luan
|
Komunikasi
1.Memimpin doa (Meminta seorang
peserta didik untuk memimpin doa)
2.Mengecek kehadiran peserta
didik dan meminta peserta didik untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan
yang diperlukan, misalnya buku peserta didik.
3. Meminta peserta didik
untuk menanyakan kesulitan mengenai materi sebelumnya dan /atau pekerjaan
rumah
4.Meminta peserta didik untuk
memberi tanggapan terhadap kesulitan yang muncul
5.Memberikan penguatan
terhadap jawaban peserta didik atau memberikan scaffolding untuk
menyelesaikan masalah tersebut, apabila tidak ada peserta didik yang
memberikan jawaban yang benar.
Apersepsi
1.Guru memberikan
gambaran tentang pentingnya memahami ruang sampel dan kejadian dari suatu
fenomena, yaitu materi ini akan sangat penting untuk pembelajaran
selanjutnya, misalnya menentukan banyak kejadian dan peluang dari suatu
kejadian.
2. Sebagai
apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis,
peserta didik diajak memecahkan masalah mengenai banyak titik sampel.
Misalnya, Budi mempunyai 3 kertas yang berukuran sama, tetapi dengan warna
yang berbeda, misalnya merah, putih, dan biru. Berapa banyak bendera dua
warna yang dapat dibuat oleh Budi?
Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu (1) menentukan
kejadian dan ruang sampel dari suatu fenomena, dan (2) menentukan banyak
kejadian dan titik sampel dari suatu fenomena.
|
10 menit
|
Inti
|
1. Fase 1:
Orientasi peserta didik pada masalah:
(a)Guru mengajukan masalah
1 yang tertera pada Lembar Aktivitas Peserta didik (LAS) dengan bantuan IT (power
point).
(b) Guru meminta
peserta didik mengamati (membaca) dan memahami masalah secara individu dan
mengajukan hal-hal yang belum dipahami terkait masalah yang disajikan.
(c) Jika ada
peserta didik yang mengalami masalah, guru mempersilahkan peserta didik
lain untuk memberikan tanggapan. Bila diperlukan, guru memberikan
bantuan secara klasikal melalui pemberian scaffolding.
(d)Guru meminta peserta
didik menuliskan informasi yang terdapat dari masalah tersebut secara teliti
dengan menggunakan bahasa sendiri.
2. Fase
2: Mengorganisasikan peserta didik belajar
(a) Guru
meminta peserta didik membentuk kelompok heterogen (dari sisi kemampuan,
gender, budaya, maupun agama) sesuai pembagian kelompok yang telah
direncanakan oleh guru.
(b) Guru
menyediakan logistik (media) untuk setiap kelompok berupa, misalnya 3 biji
halma merah untuk nasi campur, 3 biji halma putih untuk nasi goreng, dan 3
biji halma hijau untuk bakso, 3 kertas merah yang bertuliskan Rp 5.000, 3
kertas putih yang bertuliskan Rp 4.000, dan 3 kertas hijau yang bertuliskan
Rp 4.500.
(c) Guru
membagikan Lembar Aktivitas Peserta didik (LAS) yang berisikan masalah dan
langkah-langkah pemecahan serta meminta peserta didik berkolaborasi untuk
menyelesaikan masalah.
(d) Guru
berkeliling mencermati peserta didik bekerja, mencermati dan menemukan
berbagai kesulitan yang dialami peserta didik, serta memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami.
(e) Guru
memberi bantuan (scaffolding) berkaitan kesulitan yang dialami peserta
didik secara individu, kelompok, atau klasikal.
(f) Meminta
peserta didik bekerja sama untuk menghimpun berbagai konsep dan aturan
matematika yang sudah dipelajari serta memikirkan secara cermat strategi
pemecahan yang berguna untuk pemecahan masalah.
(g) Mendorong
peserta didik agar bekerja sama dalam kelompok.
3. Fase
3: Membimbing penyelidikan individu dan kelompok.
(a) Meminta
peserta didik melihat hubungan-hubungan berdasarkan informasi/data
terkait membangun
(b) Guru
meminta peserta didik melakukan eksperimen dengan media yang disediakan
untuk menyelesaikan masalah, yaitu (a) mencatat semua jenis pesanan
yang mungkin beserta harganya, (b) menghitung banyak pesanan yang mungkin,
(c) menghitung banyak pesanan yang mungkin dipesan yang mana harganya tidak
lebih dari Rp. 13.000,00.
(c) Guru meminta
peserta didik mendiskusikan cara yang digunakan untuk menemukan semua
kemungkinan dari jenis pesanan tersebut, misalnya dengan tabel, diagram
pohon, koordinat kartesius, cara mendaftar. Bila peserta didik
belum mampu menjawabnya, guru memberi scaffolding dengan
mengingatkan peserta didik mengenai cara mereka menentukan jenis pesanan.
4. Fase 4:
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
(a) Guru
meminta peserta didik menyiapkan laporan hasil diskusi kelompok secara rapi,
rinci, dan sistematis.
(b) Guru berkeliling
mencermati peserta didik bekerja menyusun laporan hasil diskusi, dan memberi
bantuan, bila diperlukan.
(c) Guru
meminta peserta didik menentukan perwakilan kelompok secara musyawarah untuk
menyajikan (mempresentasikan) laporan di depan kelas.
5. Fase
5: Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
(a) Guru
meminta semua kelompok bermusyawarah untuk menentukan satu kelompok yang
mempresentasikan (mengkomunikasikan) hasil diskusinya di depan kelas secara
runtun, sistematis, santun, dan hemat waktu.
(b) Guru
memberi kesempatan kepada peserta didik dari kelompok penyaji untuk
memberikan penjelasan tambahan dengan baik.
(c) Guru
memberi kesempatan kepada peserta didik dari kelompok lain untuk memberikan
tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji dengan sopan.
(d) Guru
melibatkan peserta didik mengevaluasi jawaban kelompok penyaji serta masukan
dari peserta didik yang lain dan membuat kesepakatan, bila jawaban yang
disampaikan peserta didik sudah benar.
(e) Guru
memberi kesempatan kepada kelompok lain yang mempunyai jawaban berbeda dari
kelompok penyaji pertama untuk mengkomunikasikan hasil diskusi kelompoknya
secara runtun, sistematis, santun, dan hemat waktu. Apabila ada lebih
dari satu kelompok, maka guru meminta peserta didik bermusyawarah menentukan
urutan penyajian.
(f) Langkah
(c), (d), dan (e) sebagai satu siklus dapat dilaksanakan lagi dan disesuaikan
dengan waktu yang tersedia.
6.Selanjutnya,
guru membuka cakrawala penerapan ide dari penyelesaian masalah tersebut untuk
menemukan rumus (ide) umum untuk menentukan banyak kemungkinan yang terjadi
dari suatu fenomena. Misalkan terdapat n orang dan m jenis
makanan. Setiap orang memesan satu jenis makanan. Berapa banyak variasi jenis
makanan yang dapat dipesan oleh semua orang tersebut?
7.Guru mendorong agar
peserta didik secara aktif terlibat dalam diskusi kelompok serta saling bantu
untuk menyelesaikan masalah tersebut.
8.Selama peserta didik
bekerja di dalam kelompok, guru memperhatikan dan mendorong semua peserta
didik untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada kelompok yang
melenceng jauh pekerjaannya.
9. Salah
satu kelompok diskusi (tidak harus yang terbaik) diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. Sementara kelompok lain,
menanggapi dan menyempurnakan apa yang dipresentasikan.
10. Guru
mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok
11. Dengan
tanya jawab, guru mengarahkan semua peserta didik pada kesimpulan mengenai
permasalahan tersebut.
|
80 menit
|
Penutup
|
1. Peserta didik
diminta menyimpulkan tentang bagaimana menentukan banyak ruang sampel dan
kejadian
2. Dengan bantuan
presentasi komputer, guru menayangkan apa yang telah dipelajari dan
disimpulkan mengenai cara menentukan banyak ruang sampel dan kejadian.
3. Guru
memberikan tugas PR beberapa soal mengenai penerapan rumus yang diperoleh.
4. Guru mengakhiri
kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.
|
10 menit
|
B.
Alat/Media/Sumber
Pembelajaran
1. Dadu, koin, kartu
2. Lembar
aktivitas peserta didik (LAS).: Terlampir
3. Lembar
penilaian : Terlampir
C. Penilaian Hasil Belajar
C. Penilaian Hasil Belajar
- Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis
- Prosedur Penilaian:
No
|
Aspek yang dinilai
|
Teknik Penilaian
|
Waktu Penilaian
|
1.
|
Sikap
1. Terlibat aktif dalam pembelajaran peluang.
2. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok dan
melakukan percobaan.
3. Toleran terhadap proses dan selesaian
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
|
Pengamatan
|
Selama
pembelajaran
dan saat diskusi dan melakukan percobaan
|
2
.
|
Pengetahuan
1. Menjelaskan cara menyajikan (menemukan) semua
kemungkinan yang mungkin muncul dari suatu fenomena secara tepat, sistematis,
dan kreatif.
2. Menentukan banyak kemungkinan yang mungkin
muncul dari suatu fenomena secara tepat, sistematis, dan menggunakan simbol
yang benar.
|
Pengamatan
dan tes
|
Penyelesaian kelompok
|
3.
.
|
Keterampilan
Terampil menerapkan konsep/prinsip dan
strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan penyajian semua
kemungkinan yang mungkin muncul dari suatu fenomena dan menentukan banyak
darisemua kemungkinan tersebut.
|
Pengamatan
|
Penyelesaian
tugas (kelompok) dan saat diskusi
|
D. Instrumen Penilaian Hasil
belajar
Terima kasih RPP nya
ReplyDelete