A. Kegiatan Observasi
Kegiatan dan pencatatan semua aktivitas PTK dilakukan bersamaan dengan saat pelaksanaan (tindakan) . Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama.
Pada tahapan ini, apabila si peneliti (guru) bertindak sekaligus observer maka pada saat melakukan tindakan juga harus melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan semua yang terjadi selama pekasanaan tindakan berlangsung.
Baca juga: Cara Menulis PTK Bab I
Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi/penilaian yang telah disusun. Termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan, dari waktu ke waktu dan dampaknya terhadap proses dan hasil pengamatan yang dilaksanakan.
Jika si peneliti didampingi oleh seorang observer maka tugas melakukan pengamatan ini dilakukan observer secermat mungkin dengan menggunakan format instrument yang telah disediakan sebelumnya.
Beberapa format yang harus ada dan dilampirkan sebagai bagian dari proses pengumpulan data, antara lain:
1) Lembar pengamatan
2) Lembar hasil kerja siswa.
3) Lembar penilaian kinerja kelompok
4) Lembar informasi balikan peserta
5) Jurnal
Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, hasil kuis, presensi, nilai tugas, dan lain-lain) tetapi juga data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias mereka, mutu diskusi yang dilakukan, dan lain-lain.
Instrumen yang umum dipakai dalam PTK adalah: (a) soal tes, (b) kuis, (c) rubrik, (d) lembar observasi, dan (e) catatan lapangan yang dipakai untuk memperoleh data secara obyektif yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi, misalnya aktivitas selama pemberian tindakan berlangsung, reaksi mereka, atau petunjuk-petunjuk lain yang dapat dipakai sebagai bahan dalam analisis dan untuk keperluan refleksi.
Data yang dikumpulkan hendaknya dicek untuk mengetahui keabsahannya. Berbagai teknik dapat dilakukan untuk tujuan ini, misalnya teknik triangulasi atau cross check, membandingkan data yang diperoleh dengan data lain, atau kriteria tertentu yang telah baku, dan lain sebagainya.
Data yang telah terkumpul memerlukan analisis untuk dapat mempermudah penggunaan maupun dalam penarikan kesimpulan. Untuk itu berbagai teknik analisis statistika dapat digunakan. Namun umumnya dalam PTK cukup memakai analisis statistik deskriptif bukan analisis statistik inferensial.
Baca juga : Cara Menulis PTK Bab II
Bagaimana hubungan indikator keberhasilan dengan kegiatan pengamatan? Kegiatan pengamatan pada hakikatnya dilakukan untuk mengumpulkan data yang setelah dianalisis dapat mengetahui apakah tujuan PTK tercapai atau belum. Sebagai penanda atau petunjuk bahwa tujuan telah tercapai adalah indikator penelitian.
Untuk itu sangat penting untuk menjabarkan terlebih dahulu indikator sebuah penelitian Indikator inilah yang memberi petunjuk atau ukuran bahwa penelitian tersebut sudah mencapai tujuan dari kegiatan PTK.
Oleh karena itu indikator PTK yang dirumuskan harus terukur. Dengan tercapainya indikator maka sipeneliti dapat memutuskan bahwa tindakan yang dilakukan sudah dapat dihentikan (stop).
BACA JUGA: CARA MEMBUAT LAPORAN BEST PRACTICE GURU
B. Kegiatan Refleksi
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasar data yang telah terkumpul, dan kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya.
Refleksi merupakan kegiatan merenungkan, mencermati hasil analisis data apakah tindakan yang sudah terlaksana sesuai perencanaan, dan dimana letak kelemahan yang harus diperbaiki pada siklus berikutnya.
Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi, maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan: perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi (Hopkins, 1993).
Demikianlah kegiatan observasi dan refleksi dalam pelaksanaan sebuah Penelitian Tindakan Sekolah (PTK).
Kegiatan dan pencatatan semua aktivitas PTK dilakukan bersamaan dengan saat pelaksanaan (tindakan) . Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama.
Pada tahapan ini, apabila si peneliti (guru) bertindak sekaligus observer maka pada saat melakukan tindakan juga harus melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan semua yang terjadi selama pekasanaan tindakan berlangsung.
Baca juga: Cara Menulis PTK Bab I
Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi/penilaian yang telah disusun. Termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan, dari waktu ke waktu dan dampaknya terhadap proses dan hasil pengamatan yang dilaksanakan.
Jika si peneliti didampingi oleh seorang observer maka tugas melakukan pengamatan ini dilakukan observer secermat mungkin dengan menggunakan format instrument yang telah disediakan sebelumnya.
Beberapa format yang harus ada dan dilampirkan sebagai bagian dari proses pengumpulan data, antara lain:
1) Lembar pengamatan
2) Lembar hasil kerja siswa.
3) Lembar penilaian kinerja kelompok
4) Lembar informasi balikan peserta
5) Jurnal
Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, hasil kuis, presensi, nilai tugas, dan lain-lain) tetapi juga data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias mereka, mutu diskusi yang dilakukan, dan lain-lain.
Instrumen yang umum dipakai dalam PTK adalah: (a) soal tes, (b) kuis, (c) rubrik, (d) lembar observasi, dan (e) catatan lapangan yang dipakai untuk memperoleh data secara obyektif yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi, misalnya aktivitas selama pemberian tindakan berlangsung, reaksi mereka, atau petunjuk-petunjuk lain yang dapat dipakai sebagai bahan dalam analisis dan untuk keperluan refleksi.
Data yang dikumpulkan hendaknya dicek untuk mengetahui keabsahannya. Berbagai teknik dapat dilakukan untuk tujuan ini, misalnya teknik triangulasi atau cross check, membandingkan data yang diperoleh dengan data lain, atau kriteria tertentu yang telah baku, dan lain sebagainya.
Data yang telah terkumpul memerlukan analisis untuk dapat mempermudah penggunaan maupun dalam penarikan kesimpulan. Untuk itu berbagai teknik analisis statistika dapat digunakan. Namun umumnya dalam PTK cukup memakai analisis statistik deskriptif bukan analisis statistik inferensial.
Baca juga : Cara Menulis PTK Bab II
Bagaimana hubungan indikator keberhasilan dengan kegiatan pengamatan? Kegiatan pengamatan pada hakikatnya dilakukan untuk mengumpulkan data yang setelah dianalisis dapat mengetahui apakah tujuan PTK tercapai atau belum. Sebagai penanda atau petunjuk bahwa tujuan telah tercapai adalah indikator penelitian.
Untuk itu sangat penting untuk menjabarkan terlebih dahulu indikator sebuah penelitian Indikator inilah yang memberi petunjuk atau ukuran bahwa penelitian tersebut sudah mencapai tujuan dari kegiatan PTK.
Oleh karena itu indikator PTK yang dirumuskan harus terukur. Dengan tercapainya indikator maka sipeneliti dapat memutuskan bahwa tindakan yang dilakukan sudah dapat dihentikan (stop).
BACA JUGA: CARA MEMBUAT LAPORAN BEST PRACTICE GURU
B. Kegiatan Refleksi
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasar data yang telah terkumpul, dan kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya.
Refleksi merupakan kegiatan merenungkan, mencermati hasil analisis data apakah tindakan yang sudah terlaksana sesuai perencanaan, dan dimana letak kelemahan yang harus diperbaiki pada siklus berikutnya.
Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi, maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan: perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi (Hopkins, 1993).
Demikianlah kegiatan observasi dan refleksi dalam pelaksanaan sebuah Penelitian Tindakan Sekolah (PTK).
0 komentar:
Post a Comment