Salah satu jenis bahan ajar cetak yang sangat penting dalam era pembelajaran jarak jauh(PJJ) dalam bentuk daring maupun luring adalah handout. Handout adalah bahan tertulis atau informasi/berita/surat lembaran yang dipersiapkan guru untuk membantu dan memperkaya pengetahuan peserta didik.
Handout dapat dibuat dalam bentuk word, powerpoint maupun excel kemudian di print dan dibagikan kepada peserta didik. Adapun tujuan dan manfaat handout dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
- Penjelasan guru dapat diwakilkan kepada bahan ajar
- Waktu penjelasan menjadi waktu belajar
- Siswa dapat memahami konsep lebih optimal di dalam dan di luar jam pelajaran
- Penjelasan guru terdokumentasi dengan jelas
- Siswa lambat, normal, dan cepat dapat belajar optimal
- Individu mendapat kesempatan belajar yang sama dalam ruang dan waktu yang berbeda
- Individu mendapat pelayanan belajar yang sama meskipun kapasitas untuk belajar tidak sama
Handout yang berkualitas apabila handout tersebut dapat membantu peserta didik dalam mencapai kompetensi sesuai dengan tuntutan KI/KD/KI, mudah dipahami, tidak berbelit-belit dan memenuhi aspek keterbacaan.
Lalu bagaimana membuat handout yang berkualitas ?
Langkah 1. Pahami prinsip penyusunan bahan ajar
1. Relevansi (relevan dengan pencapaian kompetensi dasar) artinya jika KD meminta konsep, berikan konsep, jika KD minta prosedur sajikan prosedur dan seterusnya.
2. Konsistensi (memiliki sifat ajeg) artinya jika KD yang harus dikuasai dua macam, materi juga harus disajikan dua macam, jika KD yang harus dikuasai 4 macam maka harus disajikan empat macam dan seterusnya.
3. Kecukupan artinya materi yang disusun cukup memadai untuk membantu siswa menguasai kompetensi dasar, jangan terlalu sedikit dan jangan terlalu banyak
Prinsip ini sangat penting dipahami penyusun handout agar materi yang ditunut KD dapat tercapai, namun demikian handout ini dapat dibuat dengan cara berseri.
Langkah 2: Lakukan identifikasi Materi
Identifikasi materi perlu dilakukan untuk mengetahui jenjang atau tingkatan kompetensi baik dimensi proses kognitif maupun dimensi pengetahuan.
Proses kognitif berkaitan dengan gradasi berfikir yang dimulai level mengingat(C1), memahami(C2), menerapkan(C3), menganalisis(c4), mengevaluasi(C5) dan mengereasi/mencipta(C6). Sedangkan dimensi pengetahuan adalah jenjang materi dimulai dari pengetahuan factual, konseptual, procedural dan pengetahuan meta kognitif.
Baca Juga: 5 Metode Pembelajaran Dalam Pembelajaran PJJ Luring
Oleh sebab itu dalam menyusun handout harus dilakukan identifikasi/analisis kompetensi dasar(KD) dengan cermat apakah proses kognitifnya sampai memahami, menerapkan dan seterusnya. Begitu juga dari sisi dimensi pengetahuan apakah KD tersebut menuntut tingkat pengetahuan konseptual atau sampai ke meta kognitif.
Langkah ke-3: Melakukan Pemetaan Materi
Melakukan pemetaan materi artinya si penyusun handout membuat/mengisi kisi-kisi dengan pokok-pokok materi yang perlu diuraikan dalam handout. Hal ini dapat dilakukan apabila telah dapat mengidentifikasi KD pada langkah -2.
Langkah-4: Mengorganisasikan Materi
Materi yang akan dituangkan ke handout perlu diorganisasikan berdasarkan indikator , mulai dari indikator sederhana ke kompleks (ditinjau dari segi dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan)sehingga mudah dipahami peserta didik. Untuk mendukung kemudahan pemahaman peserta akan lebih baik jika disertai gambar, grafik, bagan, diagram atau gambar lainnya.
Langkah-5: Membaca Sumber Materi
Buku sumber bukan hanya buku cetak/pegangan siswa dan guru akan tetapi harus mencari lebih banyak informasi dari sumber lain seperti jurnal, hasil penelitian, internet, nara sumber dan lain-lain.
Langkah-6: Menetapkan Bentuk/struktur Penyajian
Struktur handout tidak mengingat dan sangat feleksibel menurut keperluan. Namun secara umum handout harus berisi:
Judul : ……
Uraian Materi : …..
Contoh-contoh yang berkaitan dengan tuntutan KD : ….
Latihan/bahan diskusi (Jika diperlukan): ….
Bahan bacaan : ….
Langkah-7: Penyusunan Draf
Pada langkah ini guru menyusun draf membahasakan, membuat ilustrasi, mempertimbangkan keluasan materi , dsb). Penyusunan draf dapat dibuat dalam word, powerpoint atau excel tergantung kebutuhan.
Langkah-8: Merevisi dan Membagikan Handout
Bahan ajar yang berkualitas idealnya harus melalui uji coba, namun demikian karena pembelajaran yang dilakukan terus berlangsung maka bahan ajar berupa handout yang sudah dibagikan tetap dilakukan revisi untuk perbaikan untuk penggunaan berikutnya.
Demikianlah cara menyusun handout yang berkualitas yang merupakan salah satu bahan ajar cetak dalam memermudah peserta didik dan guru dalam melangsungkan proses pembelajaran.
0 komentar:
Post a Comment